make widget

Apa Itu Cinta

Mereka yang tidak menyukainya menyebutnya tanggung jawab, Mereka yang bermain dengannya, menyebutnya sebuah permainan, Mereka yang tidak memilikinya, menyebutnya sebuah impian, Mereka yang mencintai, menyebutnya takdir.

25 Kiat Menghadapi UNAS

Kelulusan dalam ujian nasional tidak hanya ditentukan kesiapan dan kesigapan kita menjawab soal-soal ujian dalam waktu 120 menit. Butuh waktu dan persiapan mantap untuk dapat lulus dengan hasil terbaik .

Domba Bertanduk Empat

Heboh, Domba Bertanduk Empat - Keanehan memang kerap terjadi pada hidup kita, seperti domba yang satu ini milik Arif (40), warga Jalan Irigasi RT 05 RW 03, Kelurahan Gondrong Kenanga, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Uniknya, domba ini memiliki empat tanduk di kepalanya

Bukhasi, Olah Raga Ekstrim

Lomba Menyeret Kambing atau Buzkashi adalah olahraga yang populer dari Afghanistan. Dimainkan di atas kuda di negara-negara Asia Tengah seperti Afghanistan, Uzbekistan, Tajikistan, Kyrgyzstan, Pakistan utara, India dan Kazakhstan.

Mata Berumur 4800 tahun Di Temukan

Mata buatan berumur 4.800 tahun baru-baru ini telah ditemukan oleh beberapa Tim Arkeolog yang sedang melakukan penggalian atas situs purbakala di wilayah Burnt City, Iran.

Minggu, 01 Mei 2011

Mobil Pernikahan Yang Unik






Rabu, 20 April 2011

Inbox: Objek aneh di atas Jakarta tertangkap kamera astronot NASA




Ini bunyi emailnya:

"Kemarin saya browsing di:
http://eol.jsc.nasa.gov. Disitu terdapat beberapa gambar image satelit diatas kota jakarta. Screenshootnya saya lampirkan. Apakah gambar ini adalah UFO? Minta tolong diselidiki untuk mengobati rasa penasaran saya. Terima kasih banyak."

Kode foto - ISS020 E 011200

Notes: jika kalian mengklik link yang saya sediakan di atas, kalian perlu mencentang "Show thumbnails if they are available" di atas daftar foto.

Apakah identitas objek yang terlihat di foto itu?

Sebelum kita membahas itu, mari kita lihat sekilas mengenai situs yang dimaksud oleh Yohanes.

Perlu diketahui, situs tersebut adalah situs milik NASA sendiri, yaitu: http://eol.jsc.nasa.gov/.

Huruf GOV di belakang situs menunjukkan kalau situs tersebut adalah milik pemerintah Amerika. Sedangkan huruf JSC pada alamat situs tersebut adalah singkatan dari Johnson Space Center, pangkalan milik NASA di Houston, Texas.

Judul situs tersebut adalah The Gateway to Astronaut Photography. Situs ini ternyata berisi kumpulan foto-foto yang diambil oleh para astronot dari stasiun luar angkasa ISS.

Nah, pada halaman web yang berisi daftar foto-foto wilayah Indonesia, kita hanya menemukan satu foto yang menunjukkan objek misterius tersebut. Dan foto ini adalah foto yang ditanyakan oleh Yohanes.


Jika kita klik foto tersebut, maka akan muncul halaman web yang berisi keterangan mengenainya. Anehnya, tidak ada penjelasan apapun dari NASA mengenai objek misterius tersebut. Entahkah mereka tidak peduli, atau hanya sekedar malas menjelaskan.

Berdasarkan keterangan yang menyertai foto ini, disebutkan kalau foto ini diambil di atas wilayah barat laut Jakarta. Di halaman web tersebut juga ditemukan file google earth (kml). Jika kita mendownload file tersebut dan menggunakan google earth untuk melihat lokasi yang sama, maka kita tidak akan menemukan objek tersebut.


Jadi, kita bisa menyimpulkan kalau objek tersebut hanya muncul pada foto yang berasal dari kamera astronot Internasional Space Station (ISS).

Sekarang kembali kepada pertanyaan Yohanes, apakah identitas objek yang tertangkap oleh kamera itu?

Ketika saya melihat foto itu, maka saya segera teringat dengan sebuah jamur. Mungkinkah objek itu sebuah jamur super jenis baru yang bisa terbang melayang di ruang angkasa? Atau mungkinkah objek itu sebuah pesawat alien berbentuk jamur yang sedang mengawasi kota Jakarta?

Saya tidak yakin soal ini.

Saya juga tidak yakin kalau objek itu muncul akibat kerusakan kamera.

Namun, saya akui, saya tidak memiliki jawaban yang pasti.

Satu hal yang segera menarik perhatian saya adalah kondisi objek tersebut yang kabur (blur). Ciri-ciri ini menunjukkan kalau objek tersebut berada sangat dekat dengan kamera, bahkan mungkin persis di hadapan kamera. Kalian yang suka dengan fotografi pasti memiliki pendapat yang sama dengan saya.

Tetapi, saya punya ide yang lebih baik dibandingkan hanya sekedar berspekulasi. Saya memutuskan untuk langsung bertanya kepada NASA. Kemudian saya mengirim sebuah email kepada Johnson Space Center di jsc-earthweb@mail.nasa.gov. Saya menanyakan identitas objek tersebut.

Kurang dari 24 jam kemudian, saya mendapat email balasan dari mereka (very good public relation). Ini bunyi email jawabannya:
Thank you for your message. The blurred object is something in the ISS crew cabin - unfortunately, I can't tell what it might be - that happened to be in the field of view when the image was taken. The situation is much like a photographer's finger accidentally moving across the camera lens when a picture is taken, leaving a blurry object in the frame. Thank you for your interest in astronaut photography of Earth!

Earthweb
The Gateway to Astronaut Photography of Earth
NASA Johnson Space Center
http://eol.jsc.nasa.gov
Terjemahannya kurang lebih seperti ini:
Terima kasih untuk pesanmu. Objek kabur itu adalah sesuatu yang ada di dalam kabin kru ISS - Sayangnya, saya tidak tahu objek apa itu. Ini (tertangkapnya objek itu) bisa terjadi karena objek itu masuk ke dalam jangkauan kamera ketika citra itu diambil. Situasinya kurang lebih sama seperti jari seorang fotografer yang tanpa sengaja bergerak melewati lensa kamera ketika sebuah foto diambil sehingga menyebabkan adanya objek kabur di dalam foto.

Terima kasih untuk ketertarikanmu atas astronaut photography of earth.
Sebenarnya ini bukan jawaban yang saya harapkan. Tetapi jawaban ini cukup masuk akal. Coba lihat bagaimana para astronot mengambil foto tersebut (foto-foto ini ada di situs mereka):


Awalnya, saya mengira kalau foto-foto bumi itu diambil dengan kamera super canggih yang terpasang pada ISS. Namun, ternyata para astronot mengambil foto ini dengan manual menggunakan kamera biasa (dalam kasus foto kita, mereka menggunakan Nikon D2Xs). Ini yang dimaksud oleh email NASA ketika ia mengatakan kalau objek tersebut berasal dari kabin para astronot. Ternyata para astronot memang memotret dari kabin mereka.

Lihat, tubuh mereka melayang ketika sedang memotret.


Jadi, kemungkinan sebuah benda dari kabin itu melayang dan masuk ke dalam jangkauan kamera ketika foto diambil. Cukup masuk akal.

Lagipula, kalau objek tersebut adalah pesawat alien yang tertangkap kamera, bukankah NASA akan memphotoshop foto tersebut terlebih dahulu sebelum dipajang di situs mereka? (Just kidding).

Mungkin yang bisa menjawab identitas objek tersebut hanya astronot yang mengambil foto itu. Tetapi paling tidak objek itu bukan sebuah misteri lagi. Bagi saya, satu-satunya misterinya adalah ketidakpedulian NASA dengan memasang foto "rusak" itu di situs mereka.

SETI Institute meluncurkan aplikasi komputer dan smartphone untuk berburu alien - dan kita bisa ikut berpartisipasi


Para ilmuwan yang menghabiskan puluhan tahun di depan teleskop belum juga menemukan . Jadi, mereka membutuhkan bantuan kalian. Jika kalian tergerak membantu, ini caranya.


Walaupun postingan kali ini tidak misterius, menghibur atau menakutkan, namun saya kira sebagian dari kalian akan suka dengan informasi ini.

Beberapa dari kita ada yang bercita-cita menjadi pemburu harta karun. Yang lainnya menjadi pemburu monster. Dan sebagian lagi pemburu .

Bagi yang bercita-cita menjadi pemburu alien, mungkin kalian merasa kekurangan sumber daya teknologi yang canggih. Tetapi jangan kuatir. Sekarang kalian bisa memulai perburuan hanya dengan sebuah komputer rumah atau sebuah smartphone. Tidak tanggung-tanggung, rekan kalian dalam berburu adalah SETI Institute (Search for Extra Terestrial Life Institute), sebuah organisasi yang mendedikasikan diri untuk mencari tanda-tanda kehidupan di luar angkasa. Mereka memiliki peralatan-peralatan canggihnya, kalian hanya perlu memasang mata dan telinga baik-baik.

Saat ini SETI telah meluncurkan sebuah aplikasi bernama SetiQuest Explorer dengan harapan para pengguna komputer atau smartphone (Atau pemburu alien) bisa ikut serta dalam usaha pencarian kehidupan di luar angkasa. Aplikasi ini bisa digunakan pada smartphone berbasis Android 2.2 dan akan bisa digunakan di iphone dalam beberapa bulan ke depan. Tersedia juga versi desktop yang bisa digunakan di komputer (kalian butuh Flash Player 10.2 untuk menjalankannya).

Menurut Jill Tarter, Direktur SETI Institute, aplikasi ini bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan otak dunia di dunia. Komputer memang baik dalam mengenali pola-pola yang sudah ada, namun mereka tidak terlalu baik dalam mengidentifikasi pola yang belum dikenali. Karena itu, SETI membutuhkan manusia untuk melakukan tugas itu.

Jill Tarter
Dengan memanfaatkan para pengguna smartphone dan komputer, SETI berharap dapat memaksimalkan sumber daya manusia untuk membantu mereka menemukan tanda-tanda kehidupan di luar angkasa.

Ini cara kerjanya:

Aplikasi SetiQuest Explorer akan menerima sinyal radio yang ditangkap oleh Allen Telescope di California Utara. Teleskop-teleskop ini mampu menjangkau bintang-bintang di luar sistem tata surya kita, termasuk bintang-bintang yang memiliki planet yang diidentifikasi NASA sebagai planet yang berada dalam habitable zone (Zona yang bisa menampung kehidupan). Jadi kemampuannya tidak diragukan lagi.
Allen Telescope Array
Setelah menerima sinyal tersebut, aplikasi ini akan menampilkannya dalam bentuk garis, titik hitam putih atau tampilan lain ke para sukarelawan. Tugas kalian adalah mencari pola dalam sinyal tersebut.

Masalahnya adalah sinyal tersebut kadang hanya terdengar seperti suara acak yang tidak menentu. Lagipula, jika teleskop tersebut menangkap sinyal radio, belum tentu sinyal tersebut berasal dari luar angkasa.

Namun tidak perlu kuatir karena aplikasi ini akan memberikan bantuan. Ia akan memberikan perbandingan dengan sinyal lain yang berasal dari bumi, seperti sinyal CB Radio, satelit, pesawat atau sumber lainnya. Jika polanya sama, maka kalian bisa mengabaikannya.

Jika polanya berbeda, ada kemungkinan kalau kalian sedang menerima sebuah "pesan" komunikasi dari para alien. Sampai saat ini, pesan tersebut memang belum pernah ditemukan.

"Kita mencari anomali, pola yang belum dikenali." Kata Tarter. "Kami ingin orang-orang menolong kami untuk menemukan sesuatu yang tidak kami ketahui."

Jadi tantangannya adalah menemukan sebuah sinyal tertentu, sedangkan kita sendiri tidak tahu persis sinyal seperti apa yang kita cari.

SETI telah berusaha menemukan tanda-tanda kehidupan selama 40 tahun. Kali ini Tarter berharap usaha mereka dapat diperkuat dengan bantuan orang-orang dari seluruh dunia.

Jadi, bagi kalian yang ingin membantu usaha SETI, kalian bisa masuk ke situs http://explorer.setiquest.org. Lalu login dengan akun facebook atau gmail kalian. Jika kalian ingin berhati-hati, kalian bisa membuat sebuah akun email baru yang akan digunakan sebagai login.

Setelah itu, kalian akan mendapatkan pemberitahuan jika ada sinyal yang tertangkap teleskop. Saat itu juga potongan foto dari google sky yang menunjukkan lokasi target beserta keterangannya muncul di layar komputer atau smartphone kalian. Jika kalian mengklik "continue", maka sinyal radio yang ditangkap akan segera ditampilkan. Kalian bisa segera mencari pola dan melaporkannya.

Tugas ini akan dikirim ke banyak sukarelawan di dunia. Dan jika teridentifikasi adanya pola tertentu yang tidak dikenal, maka penemuan itu akan segera dievaluasi oleh SETI.

Jadi, siapa yang merasa ingin berburu sekarang?

Dengan berpartisipasi mungkin kalian bisa mendapatkan sedikit gambaran bagaimana cara SETI mencari tanda-tanda kehidupan di luar angkasa atau paling tidak anggaplah kalian sedang belajar menjadi astronom amatir. Siapa tahu......

Misteri jejak-jejak kaki setan Devon

Pada tanggal 5 Maret 2009, Jill Wade dari Devon, Inggris, dikejutkan dengan adanya jejak-jejak misterius di atas salju di kebun belakang rumahnya. Jejak-jejak ini mengingatkannya kepada sebuah misteri yang terjadi lebih dari 150 tahun yang lalu.



Jill yang telah berusia 76 tahun berkata:

"Aku melihat ke kebun belakang rumahku dan sangat terkejut. Aku benar-benar tidak bisa mempercayainya. Jejak-jejak kaki itu berbentuk kuku belah dan tidak ada jejak lain di atas salju."


Jejak di kebun belakang rumah Jill Wade
Penemuan Jill segera menarik perhatian Centre for Fortean Zoology (CFZ), sebuah organisasi Cryptozoology, yang segera mengirim tim untuk memeriksa jejak-jejak tersebut. Jika mereka berhasil memecahkan misteri ini, mungkin mereka juga akan memecahkan misteri serupa yang telah berusia lebih dari 150 tahun, yaitu misteri jejak-jejak kaki setan Devon.

Mari kita flashback 156 tahun ke belakang.

Pada tanggal 8 Februari 1855, salju tebal turun di Devon selatan selama seharian. Hujan salju itu baru berhenti kira-kira pada tengah malam dan saat itu para penduduk Devon sudah lelap dalam tidurnya. Namun, sesuatu sedang terjadi di luar.

Pagi harinya, para penduduk mulai bersiap untuk melakukan aktivitasnya.

Tiba-tiba mereka melihat ada sesuatu yang tidak biasa di atas permukaan salju.

Mereka menemukan jejak-jejak aneh!

Jejak-jejak itu memiliki pola seperti kuku belah. Saksi lain mendeskripsikan bentuknya seperti huruf U atau seperti tapal kuda. Ukuran panjangnya adalah 4 cm hingga 6,25 cm dan jarak antara jejak kaki sekitar 20 cm.

Tidak ada jejak lain di permukaan salju.

Hebatnya, jejak-jejak tersebut terlihat hingga 160 km jauhnya dari Exmouth hingga Topsham.

Apa yang lebih membingungkan adalah letak jejak-jejak tersebut.

Pada beberapa lokasi, jejak-jejak tersebut terlihat menghampiri pintu rumah penduduk, namun kembali menjauh.

Di tempat lain, jejak tersebut terlihat di atap rumah.

Lalu, ada juga jejak yang terlihat menghadap sebuah tembok setinggi 4 meter dan muncul di sisi lain dari tembok, seakan-akan mahkluk tersebut berjalan menembus tembok.

Di sungai Exe, jejak tersebut terlihat pada dua sisinya, entahkah makhluk itu menyeberangi sungai tersebut atau ada dua makhluk yang berjalan di kedua sisi sungai.

Makhluk
apakah yang telah menciptakan jejak-jejak tersebut?

Setelah pagi itu, berita mengenai fenomena jejak kaki misterius telah menyebar hingga ke luar Devon.

Harian Times of London mendeskripsikan jejak tersebut sebagai berikut:

"Jejak itu lebih mirip makhluk yang berjalan dengan dua kaki dibanding makhluk yang berjalan dengan empat kaki dengan jarak antara jejak sekitar 8 inci. Kesan yang bisa ditangkap dari jejak tersebut adalah mirip dengan sepatu keledai."

Jika yang bertanggung jawab atas jejak tersebut adalah seekor hewan, maka para penduduk tidak pernah tahu hewan yang bisa meninggalkan jejak seperti itu. Jadi, rumor pun beredar.

Devon disebut-sebut kedatangan makhluk misterius yang tidak dikenal!

Karena faktor ini, beberapa pemuka agama menduga kalau jejak kaki tersebut ditinggalkan oleh setan yang sedang berkeliaran mencari para pendosa. Ide ini tentu saja ditolak oleh banyak orang. Namun dugaan ini memberikan nama untuk fenomena ini, yaitu Jejak-jejak kaki setan Devon.

Ketika mendengar istilah jejak-jejak kaki setan, jangan membayangkan kalau jejak-jejak tersebut berukuran raksasa. Ukuran panjangnya hanya 4-6 cm sehingga cukup masuk akal jika kita beranggapan jejak ini diciptakan oleh hewan.

Dan itulah yang segera dilakukan oleh beberapa orang yang menolak teori jejak setan. Mereka bergegas memberikan dugaan yang lebih rasional.

Misalnya Pendeta G.M Musgrave yang kemudian segera mengirim surat kepada harian Illustrated London news untuk memberitahukan mengenai adanya dua ekor kanguru yang terlepas dari kebun binatang pribadi milik Mr. Fische di Sidmouth.

Tetapi kalau memang ada kanguru yang terlepas, mengapa dua hewan ini tidak terlihat oleh penduduk desa?

Bahkan tidak ada kepastian lebih lanjut apakah benar-benar ada kanguru yang terlepas atau tidak sehingga berita itu kemudian hanya dianggap sebagai rumor.

Sir Richard Owen, seorang ahli biologi kenamaan, percaya kalau jejak itu ditinggalkan oleh seekor Badger (Hewan sejenis Musang) yang berkeliaran di desa untuk mencari makan. Menurutnya, jejak yang aneh itu tercipta karena kebiasaan hewan itu menaruh kaki belakangnya ke jejak yang dibuat oleh kaki depan.
Badger - Hewan sejenis Luwak
Namun, Sir Owen tidak pernah secara langsung mengobservasi jejak tersebut dan mendasarkan teorinya hanya pada deskripsi para saksi. Dan memang, teorinya tidak terbukti.

Selain Badger, ada yang menyebutkan racoon, keledai, tikus, berang-berang ataupun hewan lainnya. Sayangnya, tidak ada satupun diantara hewan tersebut memiliki jejak kaki yang serupa dengan jejak kaki Devon.

Sebagian lain percaya kalau jejak-jejak kaki tersebut dibuat oleh seorang iseng yang mungkin ingin menciptakan kehebohan. Namun teori ini memiliki kelemahan. Jika memang jejak itu dibuat oleh orang yang iseng, mengapa tidak terlihat adanya jejak lainnya di atas salju? Bagaimana bisa jejak tersebut terlihat hingga 160 km? Dan jika memang orang itu hendak menciptakan kehebohan, mengapa ia tidak menciptakan jejak kaki yang lebih besar dan lebih mengerikan seperti jejak harimau?

Jadi, misteri ini tetap tidak terpecahkan. Usaha untuk memberikan penjelasan rasional atas peristiwa ini berlangsung hingga abad 20 ketika sejumlah penulis modern mencoba untuk menawarkan alternatif penjelasan.

Misalnya, pada tahun 1985, terbit sebuah buku berjudul "The Devil's Footprints: The Great Devon Mystery as it was reported in the newspapaer of 1855" yang ditulis oleh Geoffrey Household.

Dalam bukunya, ia mengajukan teori kalau jejak-jejak aneh tersebut mungkin telah diciptakan oleh sebuah balon eksperimen. Ia mengaku mendapatkan informasi kalau sebuah balon telah terlepas tanpa sengaja dari galangan kapal Devonport. Balon itu terikat dengan sebuah tali yang menggantung dengan besi di ujungnya. Besi inilah yang dianggapnya telah membuat jejak-jejak misterius tersebut.

Sumber Household adalah seorang pria lokal bernama Major Carter yang mengetahui hal ini dari kakeknya yang bekerja di galangan kapal itu. Menurutnya, pada waktu itu, informasi ini dirahasiakan karena balon itu juga merusak beberapa rumah kaca dan jendela rumah penduduk sebelum akhirnya jatuh di Honiton.

Tetapi, pertanyaannya adalah, bagaimana mungkin sebuah balon bisa menciptakan jejak yang konsisten dengan jarak 8 inci (20 cm)? atau jejak yang sampai ke pintu rumah penduduk dan kembali? Apakah balon itu memiliki kecerdasan artifisial yang membuatnya bisa berpikir?

Penulis lain, Mike Dash, yang menulis sebuah artikel mengenai jejak setan Devon di Fortean Studies, percaya kalau jejak tersebut ditinggalkan oleh hewan pengerat yang melompat seperti tikus hutan. Tidak heran kalau jejak-jejak ini juga bisa ditemui di atap rumah. Menurutnya, jejak yang ditinggalkan oleh lompatan tikus sangat mirip dengan jejak hewan berkuku belah karena pergerakan otot kakinya ketika melompat.

Teori ini bukan sesuatu yang baru karena memang sudah sering disinggung sebelumnya. Namun, sekali lagi, tidak ada hewan pengerat yang diketahui memiliki jejak seperti itu.

Penulis lain, seperti Joe Nickell yang skeptis, lebih percaya kalau kisah ini hanyalah sebuah hoax. menurutnya, bagaimana mungkin jejak itu bisa mencapai 160 km? Apakah ada penduduk yang mengikuti jejak tersebut hingga 160 km pada hari itu?

Cukup masuk akal. Namun, dokumentasi mengenai peristiwa ini cukup lengkap sehingga jika kisah ini sebuah hoax, maka pastilah hoax tersebut diciptakan oleh media yang terbit pada tahun itu. Tetapi pandangan ini pun tidak didasarkan atas bukti yang kuat.

Pandangan lain yang mirip dengan Joe adalah: jejak ini tercipta akibat histeria massa. Mungkin para penduduk telah melihat jejak-jejak hewan yang beragam dan menganggapnya sebagai jejak yang sama. Joe juga beranggapan seperti itu. menurutnya, deskripsi saksi yang berbeda-beda membuat kemungkinan ini menjadi lebih kuat.

Tentu saja teori ini adalah jalan keluar yang paling gampang. Namun, bagi peneliti lain, misteri ini menarik karena mungkin ada makhluk cryptid yang hidup di Devon. Selain itu, walaupun kasus Devon adalah yang paling terkenal, misteri sejenis ini ternyata juga pernah disinggung dalam beberapa catatan sejarah lainnya.

Salah satu penulis yang pernah menyinggungnya adalah Ralph of Coggeshall, seorang penulis yang hidup pada abad ke-13. Dalam tulisannya, Ralph menceritakan mengenai sebuah peristiwa yang terjadi pada tanggal 19 Juli 1205 dimana jejak-jejak kaki misterius muncul setelah terjadi badai.

Lalu, Kapten Sir James Clark Ross, komandan kapal yang pernah menjelajah kutub selatan. Ia juga menceritakan peristiwa yang serupa. Pada Mei 1840, kapal mereka mendarat di pulau Kerguelen dan menemukan adanya jejak-jejak misterius di salju tanpa melihat adanya hewan yang bertanggungjawab atas jejak-jejak tersebut.

Dalam bukunya yang berjudul "Voyage of Discovery and Research in the Southern and Antarctic Regions", Kapten Ross menulis:

"Kami tidak melihat satu pun hewan darat. Dan kami menemukan jejak yang mirip dengan jejak keledai yang ditemukan oleh tim yang dipimpin oleh Letnan Bird. Jejak itu dideskripsikan oleh Dr. Robertson sebagai jejak yang berukuran lebar 3 inci dengan kedalaman sekitar 2,5 inci. Jejak itu juga memiliki tekanan di masing-masing sisi dan bentuknya terlihat seperti tapal kuda."

"Sangat tidak mungkin kalau hewan itu berasal dari kapal yang terdampar. Mereka mengikuti jejak itu selama beberapa jauh dengan harapan melihat hewan yang menciptakannya, namun tidak menemukan apa-apa hingga sampai ke daratan berbatu yang tidak bersalju."


Mungkin peristiwa-peristiwa yang disinggung Coggeshall dan Kapten Ross tidak ada hubungannya dengan peristiwa Devon. Namun jika sebuah fenomena misterius terjadi beberapa kali, maka ada sesuatu yang perlu diselidiki. Karena itu, ketika Jill Wade menemukan jejak-jejak misterius di kebun belakang rumahnya, antusiasme segera menjalar diantara para cryptozoologyst. Kali ini, mereka memiliki tempat kejadian perkara dengan jejak yang masih terlihat, mereka memiliki foto jejak tersebut dan mereka bisa memikirkan ulang misteri ini dengan mengacu kepada ilmu pengetahuan modern sambil berharap memecahkannya.

Jejak yang ditemukan Jill memiliki panjang 13 cm dan jarak antara jejak sekitar 28 sampai 43 cm. Ukuran ini tidak sesuai dengan jejak hewan yang dikenal saat ini. Tetapi Jonathan Downes dari CFZ optimis kalau misteri ini akan terpecahkan. Ia dan timnya sedang meneliti kemungkinan kalau jejak itu diciptakan oleh seekor kelinci yang cacat.

Ia juga berharap kalau misteri yang terjadi 156 tahun lalu ikut terpecahkan.

Mengenai Jejak di kebun belakang Jill, Downes berkata:

"Apakah aku percaya kalau setan telah datang dari lubang neraka dan berkeliaran di sebuah kebun di utara Devon? Tentu saja tidak.


"Jika kamu bertanya apakah ada hal-hal yang tidak bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan modern, maka jawabannya adalah ya. Namun pengetahuan manusia selalu berkembang dan aku percaya kalau sesuatu yang saat ini dikategorikan sebagai fenomena paranormal, suatu hari nanti akan dapat dijelaskan oleh ilmu pengetahuan."


Apakah jejak kaki di kebun belakang rumah Jill memiliki hubungan dengan jejak kaki setan Devon tidak diketahui dengan jelas. Namun kita berharap penelitian CFZ akan membawa sedikit titik terang, paling tidak alternatif kemungkinan yang baru.

Mengenai penemuan jejak-jejak kaki misterius di atas salju ini, Rupert T. Gould pernah memberikan sebuah pertanyaan yang menarik:

"Aku berpikir, jika mereka menemukan makhluk itu, apakah yang akan mereka lihat?"

Selasa, 19 April 2011

KOPASSUS Pasukan elit terbaik di dunia


Tidak di sangka ternyata Indonesia telah memiliki pasukan elit terbaik di dunia setelah Discovery Channel Military edisi 2008 mengeluarkan sebuah pemeringkatan pasukan elite terbaik di dunia, sedangkan yang memberi penilaian adalah tim juri yang beranggotakan ahli militer dari penjuru dunia yang direkrut Discovery Channel Military. Pasukan elit tersebut adalah SAS, Mossad dan Kopassus.

Indonesia patut bangga dengan dipilihnya Kopassus sebagai yang terbaik didunia berdasarkan skill dan performence. Dengan begitu bangsa indonesia harus percaya diri tentang kekuatan yang dimilikinya. Memang bila dibandingkan tenknologinya indonesia masih sedikit tertinggal, namun semua itu bukanlah sebuah batu sandungan yang berarti. Karena teknologi yang modern dan maju bukanlah segalanya, coba lihat Amerika yang pertahanannya super canggih dan terlihat mustahil untuk di terobos tapi kenyataannya dua menara kembar WTC hancur luluh lantak akibat serangan pesawat yang di jadikan suicide bomber.

Kopassus mampu menerobos dan menginfiltrasi suatu negara meski tanpa bantuan teknologi canggih. Contoh saat perang Vietnam-Amerika berlangsung Kopassus mampu masuk dan menerobos wilayah vietnam untuk mencari tawanan perang Amerika di kamp milik Vietnam. Australia juga sempat menjadi medan penerobosan kopassus meski tidak berlangsung lama, hal tersebut mampu membuktikan bahwa perang tidak harus face to face (Konvensional) seperti PD II dan Indonesia mampu melakukannya.

Banyak pasukan elit negara tetangga yang menyatakan bahwa pelatihan kopassus tergolong brutal. Namun disitulah letak performa dan kemampuan seorang prajurit di uji untuk menjadi yang terbaik dan memiliki mentalitas tinggi dalam bertempur.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites